Keruntuhan Baghdad


            Baghdad merupakan sebuah kota yang dibangun oleh Khalifah Abu Ja’far Al-Mansur pada masa Dinasti Abbasiyah. Pada waktu awal dibangun, Baghdad adalah kota yang sangat megah. Rakyatnya hidup dengan makmur. Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat di sana. Sebelum keruntuhannya, pemerintahan pusat Abbasiyah mulai mengalami kemunduran. Banyak dinasti kecil di wilayah Dinasti Abbasiyah yang menyatakan kemerdekaan mereka. Kemunduran ekonomi yang disebabkan oleh semakin menyempitnya wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah juga memperburuk keadaan. Para pemimpin Abbasiyah yang suka bermewah-mewahan menunjukan kemerosotan moral pemerintahnya. Sehingga ketika bangsa Mongol datang menyerang, Baghdad tidak dapat memberikan perlawanan berarti. Saat itu Abbasiyah dipimpin oleh Khalifah Al-Musta’shim billah. Penundukan Baghdad dapat mereka lakukan dengan mudah dengan adanya wazir (menteri) Muhammad bin Al-Qalami yang berkhianat terhadap pemerintah Abbasiyah.

Beberapa alasan yang mempermudah Baghdad ditaklukan antara lain yaitu:
a.      Wilayah kekuasaan yang begitu luasnya menyebabkan sulitnya koordinasi dengan daerah-daerah taklukan. Daerah-daerah yang jauh sulit dikontrol oleh pemerintah karena kemampuan komunikasi yang terbatas.
b.      Khalifah sangat bergantung dengan angkatan militer karena tingkat profesionalitas angkatan militer yang tinggi.
c.       Keadaan keuangan negara dalam keadaan kurang baik karena banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk angkatan militer.

            Peristiwa runtuhnya Baghdad diawali oleh invasi bangsa Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan pada 1258 M. Hulagu Khan membawa pasukan sebanyak 200.000 orang. Mereka mengepung Baghdad dan mulai menghujani Baghdad dengan anak panah. Salah satu anak panah menebus jendela dan menusuk Arafah, seorang selir yang sedang menari di depan Khalifah. Di panah tersebut terdapat tulisan “Jika Tuhan hendak melaksanakan ketentuan-Nya, maka Dia akan melenyapkan akal waras orang yang berakal.”

            Khalifah pun memerintahkan untuk memperketat keamanan. Tetapi, bangsa mongol tetap berhasil menguasai beberapa benteng Baghdad. Sebelumnya, Ibnu Al-Qalami telah meminta perlindungan kepada tentara Mongol. Ketika tentara Mongol datang, Ibnu Al-Qalami mendatangi Khalifah dan membujuknya untuk keluar dan membuat perjanjian damai dengan Hulagu Khan. Khalifah pun keluar bersama 700 tokoh pemimpin lainnya. Ketika mereka hendak menemui Hulagu, tentara Mongol menghadang mereka. Tidak semua orang diperbolehkan menemui Hulagu Khan. Khalifah pun pergi menemui Hulagu Khan bersama 17 orang lainnya. Tragisnya, orang-orang yang tidak pergi bersama khalifah kemudian dirampok dan dibunuh.

            Pertemuan Khalifah dengan Hulagu Khan juga tidak membuahkan hasil. Khalifah terpaksa kembali ke istana untuk mengambil emas, perak, dan barang-barang berharga lainnya untuk diberikan pada Hulagu Khan agar ia mau menyetujui perjanjian damai. Tetapi, Ibnu Al-Qalami dan telah mempengaruhi Hulagu Khan agar ia tidak mau berdamai. Pada akhirnya Khalifah pun dibunuh.

            Setelah itu, Bangsa Mongol berhasil menghancurkan Baghdad. Mereka melakukan pembantaian besar-besaran dan menghancurkan peradaban yang telah dibangun di Baghdad. Masjid, istana, perpustakaan, dan sekolah dihancurkan. Bangunan-bangunan dibakar habis. Para ilmuwan dibunuh dan buku-buku dibuang ke Sungai Tigris hingga airnya menjadi hitam karena tinta. Pasukan Mongol dapat menyebrangi sungai di atas jilid-jilid buku yang bertumpuk di dalam sungai dari satu tepian ke tepian yang lain. Perkiraan penduduk yang dibunuh antara seratus ribu hingga satu juta orang. Hulagu Khan bahkan memindahkan kemahnya keluar kota karena bau busuk yang sangat menyengat di kota.

            Bangsa Mongol banyak melakukan penyerangan ke berbagai daerah. Alasan mereka menyerang peradaban Islam antara lain adalah :
a.      Alasan Politik
Pada tahun 615 H sekitar 400 orang bangsa Mongol dibunuh dengan persetujuan gubernur Utrar. Barang dagangan mereka dirampas dan mereka dituduh sebagai mata-mata. Jenghis Khan mengirim utusan yang meminta agar gubernur Utrar diserahkan sebagai ganti rugi. Utusan tersebut juga dibunuh, sehingga menimbulkan kemarahan bangsa Mongol.
b.      Alasan Ekonomi
Jenghis Khan berpendapat invasi-invasi yang dilakukannya adalah untuk membantu kemakmuran hidup rakyatnya yang melarat, menambah jumlah rakyatnya yang sedikit, dan membantu orang-orang miskin yang tidak berpakaian. Sedangkan umat muslim hidup makmur tetapi kekuatan militernya dapat dikalahkan bangsa Mongol.
c.       Tabiat Bangsa Mongol
Bangsa Mongol adalah bangsa yang suka mengembara. Mereka datang menjelajah ke tempat-tempat di penjuru bumi membawa pasukan perang yang mahir dan terorganisir. Tak lupa mereka membawa para tukang yang pandai membuat jembatan, alat transportasi, dan perlengkapan lain yang mempermudah mereka dalam peperangan.

Setelah keruntuhan Baghdad, kejayaan Islam meredup. Umat Islam menjadi lemah karena kosongnya kekhalifahan. Peristiwa pembantaian massal tersebut menjadi catatan hitam bagi umat muslim. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat habis disia-siakan. Akibat dari peristiwa ini, Baghdad mengalami kerusakan yang sangat parah. Peristiwa ini menandai akhir  dari Zaman Kejayaan Islam.

             

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia : Kronologi, Diakronik, Sinkronik, Ruang, dan Waktu

Historiografi Keluarga

Pengertian Sejarah : menurut saya..